Sunday 1 January 2012

Kabut Senyum Kala Rintik Hujan


Dunia menangis.
Langit pun pucat pasi tak bersinar.
Seperti diriku sekarang.
Seorang diri di tengah kegelapan tak berujung.
Sepi sunyi, tanpa cahaya dalam diri
Mengharap mentari datang menyapa

Ku tapaki tebing tinggi menjulang,
Mendamba seorang yang lebih baik dan indah
Tapi apa daya ?
Tiap jengkal beribu rintang menghadang

Rintik hujan yang selalu ku nanti
Tak ada yang tahu apa yang ku nanti
Sejenak ku lupakan beban yang ku rasakan
Bersama hujan tetes air mata luluh
Bersama rintik akrab ku berteman

Rangkaian kata yang tersimpan
Kini terlontar membasuh gejolak diri
Hati yang meraung, kini berucap
Sejenak ku rasakan kelembutan sunyi

Kini, Senyum mungil tlah berkembang
Awanpun iri melihatnya
Perlahan namun pasti
Selimut pucat mulai menghilang
Tersamar cahya hangat sang surya
Menyapa senyum mungil gadis belia
Hangat terasa hati tersenyum
Warna alam menghias angkasa
Menyambut kebahagiaan dalam diri

Inilah hidup.
Bait-bait cerita yang tereja dalam kehidupan
Kadang badai,kadang pasang, kadang surut
Kadang terang,kadang gelap, kadang sunyi
Karna hidup adalah anugerah.


Makasih atas inspirasinya Tiyan Az-zahra

0 comments:

Post a Comment

 
;