Friday 29 July 2011

SAAT SMUA YANG ADA KINI TERABAIKAN


Kala rintik peluh temani beribu kilatan nestapa
Merengkuh sgala asa yang takkan kembali ada
Di dalam derap,dan di dalam langkah diri
Terang itu takkan pernah padam
Tetapi terang itu akan menghilang
         
          Apapun itu ???
          Aku pun tak sanggup menerkanya
          Walau tiap detik aku coba
          Namun semua berakhir luka
          Semua yang ada kini tlah tiada

Kini hanya luka adanya
Luka yang tak mampu terhapus
Oleh waktu ataupun hati
Luka yang teramat pedih
Untuk dirasa maupun dipendam

          Kini hanya bimbang
          Bimbang akan rasa di jiwa
          Bimbang akan hari esok
          Bimbang akan sakit yang ada
          Dan bimbang akan waktu yang terlewatkan

Entah apa artinya ini
Sulit untuk aku lukiskan
Sangat sangat sulit untuk diriku
Sejauh langkah kakiku
Setiap detik pula aku mencoba

          Namun apa daya dijiwa
          Namun apa daya di hati
          Menatap fajar pun aku tak mampu
          Apalagi meratapi kesalahanku
          Aku benar-benar tak mampu

Apa ini jawab smua tanyaku ???
Apa ini takdir hidupku ???
Nestapa kala derita menghantui juwa
Aku mencoba ikhlas
Terus,terus mencoba, namun aku tak mampu.

          Akankah hari esok ada untukku ???
          Akankah takdir kan membunuhku ???
          Entah apa yang terjadi
          Entah apa yang ku harap
          Entahlah aku tak tahu apa-apa . . .


Kini temani fajar yang redup adanya
Kini temani sepi yang ku dekap
Tertawa dalam luka yang teramat pedih
Kepalsuan diri yang mekin menjadi
Tak ada yang tulus kecuali rasa ini, rasa dihati ini !!!

          Tanpa ada smua
          Tanpa ada yang peduli
          Tanpa ada yang mengetahui
          Tanpa ada yang tertawa
          Mengukir smua prasangka

Aku tak sanggup
Tak sanggup untuk mengerti
Tak sanggup ku perbuat
Apa daya ku ???
Diam diri dikala derita
         
          Disetiap jejak langkah
          Mengiringi lara yang ku dekap
          Terus tertawa dalam kepalsuan
          Walau itu cuma menyakitkan
          Namun ini baiknya, buat kau dan aku

Tersadar ku disini
Didalam perihnya luka hati
Dikala sang fajar tiba
Berat kulalui smua
Bahkantak kuasa tuk kujalani

          Apa aku ini mampu ???
          Saat lilin kecil terabaikan cahyanya
          Hanya luka yang mendalam
          Smua kini tlah mu musnah
          Hancur tersapu tangis yang menghujam hati

Ingin ku pandang kembali
Sinar redup kembali terang
Laksana api abadi terang takkan padam
Terus terang walau beranjak pergi
Dan laksana beribu bunga yang slalu mekar
Walau musim terus berganti

          Hari esok mungkin ada
          Namun bukan untukku
          Karna hari esokku tlah hilang
          Tersapu luka yang tertanam
          Terkubur dalam serpihan jiwa

Terkatung dalam lantunan dentum waktu
Yang kan terus berputar
Tanpa kepastian di jiwa
Hanya harapan sekecil-kecilnya
Hanya kehancuran yang kian menerpa

          Menggoyah raga di jiwa
          Mencabik tanpa belas kasihan
          Hati yang kan tahu
          Apa salah ku ???
Apa dosa ku ???

Kini ku merindumu
Namun mengapa waktu tak memihak ku
Mungkin ini takdir aku
Terus trang kini ku benar-benar merindumu
Hati ini masih tertuju ke kamu

          Walau cahaya terang kembali menghidupkan aku
          Hati ini takkan berpaling
          Aku yang lemah
          Tanpa daya kini ku dekap
          Hingga nanti di akhir perjalanan ku

0 comments:

Post a Comment

 
;